jump to navigation

Vila di Bali Berpromosi di Israel Januari 17, 2008

Posted by padalarang in Islam.
add a comment

Jika Anda membuka situs harian fundamentalis Zionis-Israel, The Jerusalem Post (www.jpost. Com), pada hari Jum’at, 11 Januari 2008 pagi, maka Anda akan melihat sebuah iklan bertajuk “Villas for Rent in Bali” dengan kalimat “Fantastics deal on private luxury villas for Rent in Bali. Book Now!” (www.ParadiseVillaRental. Com).

Jika diklik, maka kita akan dibawa ke situs pemilik iklan tersebut yang ternyata dimiliki oleh Paradise Property Bali, yang beralamat di dua lokasi yakni Jalan By Pass Ngurah Rai, Perempatan Siligita, Nusa Dua, Bali-Indonesia (phone: +62 361 77 35 40 fax: +62 361 77 35 44) dan di Jalan Lasmana #54 Kerobokan, Seminyak, Bali – Indonesia (phone: +62 361 73 73 57 fax: +62 361 73 75 50) dengan alamat email: info@paradisevillarental. Com.

Dalam situs yang dikelola Paradise Property Bali tersebut ditawarkan berbagai macam vila yang berlokasi di berbagai wilayah di Pulau Bali, seperti di Canggu Area, Jimbaran-Bukit Area, Sanur Area, Seminyak Area, Tanah Lot-Tabanan Area, Ubud Area, dan Umalas-Kerobokan Area. Selain itu juga ada link dengan berbagai, hamper sleuruh, vila di Bali dan juga dengan segala fasilitas maupun link partner.

Sebenarnya, ini hanyalah sebuah iklan yang biasa, lumrah, namun karena iklan tersebut dimuat dalam halaman utama harian fundamentalis Zionis-Israel, The Jerusalem Post, apalagi menempati banner utama di atas headlines, maka pesan yang ingin dikatakan oleh iklan tersebut adalah: “Kami berani memasang iklan di bagian utama, paling mahal, di sebuah Koran terkemuka Israel sebab kami sangat yakin bahwa target pemasaran produk kami amat banyak warga Israel”. Dengan kata lain, selama ini turis Israel banyak yang sudah bepergian dan menginap di Bali.

Walau Republik Indonesia belum memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, namun dalam kapasitas hubungan dagang sudah dibuka sejak masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid yang memang dikenal pro-Zionis Israel. Bahkan beberapa pejabat tinggi pemerintah negara ini, seperti Ketua Kadin Pusat, pernah secara resmi berhubungan bisnis dengan pejabat Kadin Israel.

Bukan itu saja, pemodal Zionis-Yahudi AS, George Soros, pun dikabarkan akan segera menanamkan modalnya bagi ratusan hektar are perkebunan kelapa sawit di Nanggroe Aceh Darussalam. Kelompok bisnis Israel, Mehav, juga telah dipastikan akan menanam modal dan bergiat dalam sektor energi alternatif di Nusa Tengara Timur (NTT) dengan jumlah investasi yang juga besar.

Dalam sektor pariwisata, berbagai biro perjalanan umat Kristen banyak yang mengajak umatnya untuk berziarah ke Yerusalem, sebuah wilayah yang kini masih saja dikangkangi Zionis-Israel. Lihat saja iklan-iklan biro perjalanan di media-media milik mereka seperti di Kompas, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, dan sebagainya.

Itu yang terbuka. Yang dilakukan diam-diam malah lebih banyak lagi. Dengan minim publikasi, tenaga-tenaga medis berbagai rumah sakit besar di Indonesia sudah lama diketahui sering pergi ke Israel untuk mendapatkan pelatihan medis, lalu baru-baru ini juga ada lima tokoh LibForAll yang pergi menemui Presiden Israel Shimon Peres di Yerusalem dan menjelek-jelekkan gerakan Islam yang benar-benar berjuang untuk menegakkan Islam di hadapan Peres. Belum lagi di bidang militer dan lain sebagainya. Apa artinya semua ini?

Tidak ada penafsiran lain kecuali bahwa Israel telah banyak masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri kita ini.

Saat tentara-tentara Zionis-Israel terus saja membunuhi warga sipil Palestina, membom rumah-rumah warga Palestina lengkap dengan seluruh penghuninya, memperkosa dan melecehkan kehormatan gadis-gadis Palestina, menyayat daging bocah-bocah Palestina, maka kita di negeri yang konon dikatakan sebagai negeri mayoritas Muslim terbesar di dunia ini, kita masih saja terus memberikan keuntungan, terus saja mengalirkan uang dan kekayaan alam yang kita miliki untuk menghidupi teroris Zionis-Israel yang tiap hari selalu saja menumpahkan darah saudara-saudara kita di Palestina. Kita ikut andil dalam memperkuat eksistensi negeri Zionis tersebut.

Inilah kita, yang sudah sangat bangga dengan besarnya kuantitas sembari mengecilkan arti kualitas. Inilah kita, yang masih saja mabuk dengan urusan perebutan kursi dan fasilitas negara, dengan memanfaatkan dan menunggangi umat yang kian lama kian terkubur dalam kemelaratan dan kepapaan yang teramat dalam. Betapa umat Islam lagi-lagi menjadi pendorong mobil mogok. Hanya saja, jika dahulu yang menunggangi umat Islam adalah kaum sekuler, maka ironisnya sekarang ini yang menunggangi umat Islam malah berasal dari para tokoh-tokoh Islam itu sendiri.

Umat Islam sering terkecoh dengan penampilan luar. Jika seseorang itu fasih melantunkan doa-doa, berjanggut, jidat hitam, maka orang itu sudah dianggap sebagai seorang yang memperjuangkan Islam dan pasti lurus. Padahal seorang Karl Marx pun jenggotnya lebih panjang.

Jika saja tokoh-tokoh Islam, apalagi yang sudah duduk di lembaga negara, konsern dengan masalah Palestina, maka sudah dari dulu tidak akan ada yang namanya hubungan apa pun dengan negeri Zionis itu. Sayangnya, mereka dengan mudah dibungkam mulutnya. Salah satu contoh kecil, dengan sedan Camry terbaru yang baru-baru ini dibagi-bagikan kepada anggota DPRD DKI Jakarta. Kita memang baru sebatas ini.(Rizki) Sumber : eramuslim.com

MUI Dibubarkan, Logika Berfikir Gus Dur Kacau Januari 4, 2008

Posted by padalarang in Islam.
add a comment

Ketua Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin menilai pandangan Mantan Presiden RI, KH Abdurrahman Wahid yang populer dengan panggilan Gus Dur terhadap MUI tidak berdasarkan logika yang sehat.

“Logika Gus Dur itu logika kacau, ” katanya menanggapi adanya desakan dari Gus Dur yang menghendaki MUI dibubarkan.

Sebelumnya, Abdurrahman Wahid menyorot kritis kiprah Majelis Ulama Indonesia yang menurutnya antara lain suka membuat fatwa sesat, sehingga ia mengusulkan pembubaran atas lembaga itu.

“Jadi bubarkan saja Majelis Ulama Islam (MUI), karena dia bukan satu-satunya lembaga kok. Masih banyak lembaga lain seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah. Jadi jangan gegabah keluarkan pendapat, “ujar Gus Dur ketika itu.

Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, ini merujuk contoh pada kasus Ahmadiyah. Sebaiknya, menurut Gus Dur, MUI tidak menggunakan kata sesat, karena Undang Undang Dasar (UUD) telah mengatur kebebasan berbicara dan kemerdekaan berpendapat. “Kita bukan negara Islam tapi nasionalis, ” tandanya.

Secara tegas Ma’ruf Amin membantah tudingan Gus Dur, khususnya terkait dengan pandangan sesat terhadap Ahmadiyah, dan tudingan yang mengatakan MUI memicu timbulnya radikalisme dan fundamentalisme.

Menurut Ma’ruf Amin, Gus Dur itu salah baca terhadap peran MUI. Di mana, MUI selama ini memang merupakan sebuah forum berhimpun yang di dalamnya berkumpul sejumlah ormas Islam, kalangan ulama, zuama, cendekiawan Islam, dan keberadaannya untuk memagari agama Islam dari radikalisme, sekularisme, dan fundamentalisme. “Karena itu logika Gus Dur, jelas-jelas kacau dalam memandang MUI, ” tegasnya.

Ma’ruf Amin juga melihat Gus Dur tidak memahami eksistensi Ahmadiyah. Di seluruh dunia Ahmadiyah sudah dianggap sesat. Bahkan forum Organisasi Konferensi Islam (OKI) pun sudah menempatkan Ahmadiyah bukan bagian dari Islam. Begitu juga di negara asalnya, Pakistan, Ahmadiyah jelas-jelas bukan Islam.

Karena itu kalau MUI memfatwakan Ahmadiyah sesat itu bukan mengada-ada. Justru akan mengada-ada kalau MUI membolehkan Ahmadiyah.

Ma’ruf Amin mengatakan selama ini MUI selalu menempatkan diri berada di tengah. Artinya, MUI betul-betul menjadi organisasi moderat, tetapi seringkali disalah artikan. Di mata sekularis dan liberalis, MUI dicap fundamentalis. Sementara di kalangan fundamentalis, MUI dicap sebagai liberalis. “Tugas MUI utamanya adalah mengawal agar umat Islam tidak terjerumus ke ajaran yang sesat, dan konsekuensi itu harus diterima, ” katanya. (novel) Sumber: http://www.eramuslim.com

670 Santri Berprestasi Dapat Dana Rp 34 M Desember 11, 2007

Posted by padalarang in Islam.
add a comment

LEMBANG, (Galamedia).-
Departemen Agama (Depag) sejak 3 tahun lalu mengucurkan dana bantuan Rp 34 miliar untuk 670 santri berprestasi. Bantuan itu diberikan melalui program beasiswa, salah satunya bagi para santri yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) terkemuka di Indonesia.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Depag, Prof. Dr. H. Mohammad Ali, M.A., saat pemberian beasiswa santri berprestasi (PBSB) di Grand Hotel Lembang, Jalan Raya Lembang, Senin (10/12). Hadir pada kesempatan itu para pejabat dari Ditjen Pendidikan Islam Depag, Kepala Kanwil Depag Jabar, H. Muhaimin Lutfhie, serta santri penerima beasiswa seluruh Indonesia.

Menurut Ali, santri berprestasi mendapat beasiswa sejak Depag menggulirkan pemberian beasiswa santri dari berbagai pondok pesantren pada tahun 2006, 2007, dan 2008. “Ini merupakan salah satu bentuk komitmen antara Depag dengan santri di pondok pesantren,” katanya.

Ia mengatakan, para santri yang menerima beasiswa tersebut disebar untuk mendapat beasiswa di sejumlah PTN terkemuka. Di antaranya IPB Bogor (100 santri), UIN Syarif Hidayatullah (57), UGM Yogyakarta (140), ITS Surabaya (101), UNAIR Surabaya (33), ITB (12), IAIN Sunan Ampel Surabaya (100), IAIN Walisongo Semarang (30), dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (30).

Penyerahan bantuan kepada santri berprestasi itu dilakukan secara simbolis kepada 6 orang santri yang memperoleh nilai tertinggi, yaitu Ikhsan Joko Parwanto asal Pondok Pesantren Mahdul Islami Jamsaren Jateng; Khairunisa dari Pontren Darul Hijrah Putri, Martapura, Kalsel; Yahman Faoji dari Pontren Raudhatul Ulum Jateng; Saidatul Husnah dari Pontren Darul Ulum Jombang, Jatim; Alfa Himmah dari Pontren Yunaabiul Ulum Kudus, Jateng; dan Rosyid Ridlo dari Pontren Tidar Magelang, Jateng. (B.46)**

Tak Ada Dana Renovasi, Masjid-Masjid Bersejarah di Balkan Terancam Punah Desember 6, 2007

Posted by padalarang in Islam.
add a comment

Eramuslim.com

Ratusan masjid-masjid kuno di Albania, Kosovo, Macedonia dan Montenegr menjadi simbol eksistensi warga Muslim yang tersebar di wilayah barat Balkan itu selama lebih dari lima abad. Namun masjid-masjid itu kini dalam kondisi rusak berat dan menunggu uluran tangan dari warga Muslim dunia untuk keperluan renovasi.

“Persatuan ulama menghimbau organisasi-organisasi amal di dunia Islam membantu dan memberikan sumbangan untuk memperbaiki dan merenovasi masjid-masjid kuno, guna menjaga kelestarian peninggalan Islam dan identitas Muslim di Albania, ” kata salah seorang pimpinan persatuan ulama Albania, Saimir Rusheku.

Diperkirakan ada sekitar 1. 600 masjid di Albania dan 80 masjid di antaranya dinyatakan sebagai peninggalan bersejarah. Menurut Saimir, rejim komunis menghancurkan hampir semua masjid dan tinggal 22 masjid yang tersisa, yang harus direnovasi segera.

Penduduk Albania yang berjumlah 3, 2 juta jiwa, mayoritasnya atau sekitar 75 persennya adalah Muslim. Namun negara Albania, dipimpin oleh seorang presiden yang menganut agama Katolik dan perdana menterinya adalah seorang penganut Kristen Ortodoks. Jumlah gereja di negeri itu, lebih banyak dari jumlah masjid.

Imam besar Kosovo, Sabri Bajgora menyerukan negara-negara Arab dan Muslim membantu mereka unttuk membangun kembali dan merenovasi masjid-masjid, yang memiliki nilai sejarah dan arkeologis bagi masyarakat Muslim yang sudah enam abad eksis di negeri itu.

Menurut Bajgora, orang-orang Serbia telah menghancurkan dan membakar sekitar 218 masjid-masjid bersejarah di Kosovo selama perang tahun 1998-1999. Ia juga mengungkapkan, ada ratusan masjid yang dibangun sejak masa pemerintahan Ustmaniyah. Karena usianya sudah sangat tua, maka perlu direnovasi.

Kondisi masjid-masjid tua di Macedonia tidak kalah kritisnya. Tokoh Muslim Afrim Alija meminta negara-negara Arab dan Muslim memberikan perhatian pada masjid-masjid mereka dan membantu upaya memugar masjid-masjid tersebut.

“Masjid-masjid itu merupakan cermin dari peninggalan budaya dan Islam, ” kata Alija.

Di Macedonia, terdapat 588 masjid dan 35 masjid berada di bawah supervisi Komite Benda-Benda Caar Budaya pemerintah Macedonia. Namun pemerintah tidak banyak melakukan sesuatu untuk menjaga masjid-masjid tersebut. Menurut Alija, pihaknya kesulitan mendapatkan izin untuk merenovasi masjid-masjid itu.

“Masyarakat di sini lebih suka membangun masjid-masjid baru daripada memperbaiki masjid-masjid tua karena biaya renovasinya mahal, ” tambah Alija.

Di Montenegro, warga Muslim sedang berusaha membangun kembali masjid kuno di kota pesisir Ulcinj. Cendikiawan Muslim Senad Makovic mengungkapkan, organisasi ulama di negeri itu sebenarnya sudah mendapatkan izin merenovasi masjid sejak dua tahun yang lalu, namun mereka masih menemui kendala dari pemerintahan lokal.

Profesor sejarah di Universitas Al-Bayt di Yordania menyatakan, masjid-masjid di wilayah barat Balkan merupakan peninggalan bersejarah Islam yang sangat penting di dunia.

Menurutnya, masjid-masjid di kawasan Albania memiliki nilai sejarah yang tinggi, karena mencirikan gaya arsitektur masa dinasti Ustmaniyah. Masjid-masjid tua terkadang menjadi latar belakang sejarah berdirinya kota-kota modern di Albania, misalnya kota Tirana. (ln/iol)